PAFI Indragiri Angkat Suara Terkait Konflik Timur Tengah, Ingatkan Ancaman Terhadap Sistem Kesehatan Global
INDRAGIRI – PAFI Indragiri Angkat Suara Ketua Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kecamatan Indragiri, drs. H. Andi Ramlan, S.Farm., M.Kes., menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas konflik bersenjata yang kian memanas antara Israel dan Iran. Dalam pernyataan resminya yang dirilis Senin (16/6), ia menegaskan bahwa perang bukanlah solusi, dan konflik yang terus berlangsung tersebut justru mengancam stabilitas kesehatan global, khususnya di kawasan Timur Tengah yang kini mengalami krisis kemanusiaan.
Menurutnya, sebagai bagian dari komunitas tenaga kesehatan dan kefarmasian, PAFI memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan pentingnya perdamaian, kemanusiaan, dan akses layanan kesehatan, yang saat ini sangat terganggu akibat agresi militer antara dua negara besar di kawasan tersebut.
Seruan Perdamaian Dari Dunia Kesehatan PAFI Indragiri
“Sebagai Ketua PAFI di Indragiri, saya menilai konflik antara Israel dan Iran bukan hanya persoalan geopolitik. Ini adalah bencana kemanusiaan yang dapat merusak sistem layanan kesehatan, memperburuk akses obat-obatan penting, dan menyebabkan ribuan warga sipil kehilangan hak dasar mereka untuk hidup sehat,” ujar Andi Ramlan dalam siaran persnya.
Ia menambahkan bahwa dampak dari konflik ini tidak akan berhenti di wilayah perang saja, namun akan merambat ke berbagai negara dalam bentuk pengungsi, penyebaran penyakit, kelangkaan obat-obatan, dan meningkatnya beban sistem kesehatan dunia.
Dampak Perang Terhadap Farmasi dan Kesehatan Masyarakat
Andi menjelaskan, pengalaman dari berbagai konflik sebelumnya — seperti perang di Suriah dan Yaman — menunjukkan bahwa industri farmasi dan akses ke obat-obatan sangat terdampak, terutama ketika fasilitas medis menjadi target atau tidak bisa berfungsi karena alasan keamanan.
“Kalau kita melihat di banyak negara konflik, apotek tutup, distribusi logistik obat lumpuh, tenaga kesehatan meninggalkan daerah berisiko, dan pasien kronis terpaksa berhenti berobat. Inilah yang sedang dihadapi warga sipil di Israel dan Iran saat ini,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa konflik militer dalam skala besar berpotensi menghancurkan infrastruktur penting seperti pabrik obat, fasilitas penelitian, rumah sakit, hingga pusat pengendalian penyakit. “Padahal, di masa globalisasi seperti sekarang, krisis di satu negara bisa berdampak langsung ke negara lain karena rantai pasok kesehatan saling terkoneksi.”
Indonesia Didorong Aktif Dorong Perdamaian PAFI Indragiri Angkat Suara
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PAFI Indragiri juga mendorong pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan organisasi kemanusiaan untuk lebih aktif mengadvokasi jalur diplomasi dan penyelesaian damai. Ia mengapresiasi langkah Indonesia yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, namun menurutnya, konflik Iran-Israel juga harus menjadi perhatian utama karena berpotensi meluas ke konflik regional lebih besar.
“Kami mendorong diplomasi kesehatan menjadi bagian dari kebijakan luar negeri. Kesehatan dan perdamaian itu saling terkait. Tidak ada pembangunan kesehatan yang bisa berhasil dalam suasana perang,” tegas Andi Ramlan.
Pesan untuk Tenaga Kesehatan dan Farmasi
Kepada seluruh anggota PAFI, khususnya di wilayah Indragiri, Andi mengimbau agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan memperluas solidaritas terhadap korban perang, baik melalui bantuan kemanusiaan, edukasi publik, maupun dukungan psikososial untuk komunitas yang terdampak secara tidak langsung.
“PAFI tidak hanya bicara soal obat dan pelayanan farmasi, tapi juga tentang peran moral kita dalam menjaga nyawa manusia. Dalam setiap krisis, kita harus berdiri di sisi yang benar — yaitu di sisi kemanusiaan.”
Solidaritas Kemanusiaan dan Doa Bersama PAFI Indragiri Angkat Suara
Di akhir pernyataannya, Ketua PAFI Indragiri mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya tenaga medis dan farmasi, untuk bersatu dalam doa dan aksi kemanusiaan. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan menginisiasi kampanye solidaritas “Farmasi untuk Perdamaian”, sebagai bentuk komitmen terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan dan kesehatan.
“Perang hanya akan meninggalkan luka, kehilangan, dan kehancuran. Tapi jika kita semua bersatu, kita bisa menyembuhkan luka itu — tidak hanya dengan obat, tapi dengan kasih, kepedulian, dan tindakan nyata,” tutupnya.
Penutup
Pernyataan Ketua PAFI Kecamatan Indragiri menjadi pengingat bahwa isu perang dan konflik bersenjata bukan hanya milik militer dan politikus, namun juga menyentuh kehidupan masyarakat sipil dan dunia kesehatan secara luas. Dalam konteks global yang saling terhubung, perdamaian adalah prasyarat utama bagi terjaminnya kesehatan dan kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.
Untuk itu, suara dari dunia farmasi dan tenaga kesehatan, seperti yang disampaikan oleh PAFI Indragiri, adalah suara yang penting dan harus terus digaungkan. Sebab, dalam setiap tragedi kemanusiaan, harapan akan selalu datang dari mereka yang berdiri teguh memperjuangkan hidup.
Post Comment