Pafi Prov Riau Menanggapi Pertengkaran Dahsyat Meletus Antara Elon Musk dan Donald Trump

PAFI Prov Riau Tanggapi Pertengkaran Elon Musk & Trump-banner-pafiriauprovinsi

Pekanbaru — Jagat media sosial dan ruang publik internasional tengah dihebohkan oleh pertengkaran terbuka antara dua tokoh besar: Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, serta mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Di luar dugaan, isu ini mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, termasuk dari organisasi profesi di Indonesia, salah satunya PAFI Provinsi Riau.

Langkah ini mungkin tampak tak biasa bagi publik, mengingat isu yang terjadi berasal dari luar negeri dan melibatkan dua figur non-farmasi. Namun, menurut Ketua PAFI Provinsi Riau, dinamika yang terjadi bukan hanya soal adu argumen antara dua tokoh, melainkan cerminan dari ketegangan yang lebih luas — yang berpotensi memengaruhi dunia, termasuk Indonesia, secara sosial, teknologi, dan bahkan kesehatan.

Pertengkaran Dua Ego Besar: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Pertikaian ini bermula dari kritik tajam Donald Trump terhadap peran Elon Musk dalam dunia politik, teknologi, dan sosial media. Trump menyebut Musk sebagai “tokoh licik yang bermain di banyak sisi.” Musk pun tak tinggal diam. Ia menanggapi dengan menyebut Trump sebagai “orang yang sulit menerima kenyataan dan enggan mundur dengan elegan.”

Pertengkaran ini kemudian membesar setelah Musk menyindir gaya kepemimpinan Trump dalam wawancara dan serangkaian unggahan di media sosial X (dulu Twitter). Trump membalas dengan pidato lantang dalam kampanye politiknya, menyebut Musk “overrated” dan “tidak tahu aturan main politik.”

PAFI Riau: “Kita Bisa Belajar dari Konflik Ini”

Ketua PAFI Provinsi Riau, dalam sebuah diskusi bersama anggotanya di Pekanbaru, menyatakan bahwa konflik semacam ini justru menjadi bahan refleksi penting bagi organisasi profesi di tanah air. “Kami bukan mau ikut campur urusan politik luar negeri,” katanya. “Namun, sebagai organisasi yang berisi para tenaga profesional kesehatan, kami juga memperhatikan dampak psikologis, sosial, dan bahkan etika dari pertikaian publik tokoh besar seperti ini.”

Ia menambahkan bahwa kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi yang sehat, kendali emosi, dan tanggung jawab publik dari figur pemimpin. “Bayangkan jika dua tokoh ini adalah pemimpin institusi kesehatan, lalu bertengkar secara terbuka di media sosial. Apa yang akan terjadi pada kepercayaan masyarakat?”

Dampak Sosial-Psikologis yang Tak Boleh Diabaikan

Menurut Ketua PAFI Riau, pertengkaran figur besar sering kali berpengaruh pada perilaku masyarakat, terutama generasi muda. Di era digital, publik mudah terbawa arus opini dan emosi. “Tokoh-tokoh publik seharusnya memberi teladan dalam menyampaikan pendapat dengan cara yang bijak dan santun,” tegasnya.

PAFI Riau menyoroti bahwa dunia kesehatan pun tidak kebal terhadap efek dari komunikasi buruk di ruang publik. Penyebaran informasi hoaks, polarisasi pandangan, hingga penurunan kepercayaan pada institusi resmi dapat menjadi efek domino dari contoh buruk yang ditampilkan di atas.

Kesehatan Mental dan Etika Digital Jadi Sorotan

Selain dampak sosial, PAFI Riau juga menyinggung pentingnya menjaga kesehatan mental di era informasi yang berisik. Menurut data WHO, tekanan dari media sosial, terutama akibat konten konflik publik, dapat meningkatkan stres, gangguan kecemasan, dan kelelahan mental.

“PAFI mendukung edukasi literasi digital dan kesehatan mental, termasuk bagaimana bersikap kritis namun tetap santun dalam berdiskusi di media publik,” ujar Ketua PAFI.

Ia menambahkan bahwa dunia farmasi juga menghadapi tantangan besar dalam menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab di tengah banjir konten viral yang kadang tidak berdasar.

Apa Kaitannya dengan Indonesia dan Dunia Farmasi?

Walau pertengkaran ini terjadi di Amerika, pengaruhnya bisa meluas. Elon Musk, melalui teknologi dan media sosial seperti X, memiliki pengaruh besar terhadap opini publik global. Sementara Trump masih menjadi tokoh sentral dalam peta politik dunia. Keduanya bisa mendorong pergeseran persepsi terhadap ilmu pengetahuan, kebijakan kesehatan, hingga arah perkembangan teknologi medis.

PAFI Riau mengingatkan bahwa Indonesia tak boleh hanya menjadi penonton. “Kita harus aktif membangun masyarakat yang cerdas, kritis, namun beretika. Dunia kesehatan tidak boleh terjebak dalam polarisasi akibat isu yang sejatinya bisa dikelola dengan komunikasi sehat,” kata Ketua PAFI Riau.

Penutup: Belajar dari Ketegangan, Bukan Terjebak di Dalamnya

Pertikaian antara Elon Musk dan Donald Trump bisa jadi hanya puncak dari gunung es ketegangan sosial-politik global. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita menyikapinya.

PAFI Provinsi Riau memilih untuk mengambil sisi pembelajaran: bahwa bahkan dari pertengkaran dua tokoh dunia, ada nilai yang bisa dipetik. Yakni pentingnya kepemimpinan yang tenang, komunikasi yang etis, dan komitmen terhadap kebaikan publik.

Di tengah dunia yang makin gaduh, suara yang menenangkan dan membangun sangat dibutuhkan. Dan dalam hal ini, dunia farmasi dan kesehatan memiliki peran penting — bukan hanya di laboratorium dan apotek, tetapi juga dalam menciptakan ekosistem sosial yang lebih sehat, damai, dan berdaya pikir.

Post Comment